Fathaturrohmah Ima
Power maybe can make your life easy, but islam can make your life easier and happy
Senin, 25 November 2013
Senin, 18 November 2013
1. Cinta kepada Allah dengan tidak
menyekutukannya dengan sesuatu apapun dan tidak beribadah kepada
selainNya seperti beribadah kepada, Sapi, Kerbau, Matahari, Nyi Roro
Kidul, Dewa-Dewi, Batu, Pohon-pohon besar, Kuburan orang sholeh, patung
dan lain sebagainya.
2. Cinta kepada Muhammad SAW sebagai
Nabi utusan Allah dengan mematuhi perintahnya dan menjauhi apa yang
dilarangnya, serta percaya dengan risalah yang dibawanya yaitu hadits
atau As-Sunnah.
3. Cinta kepada Al-Qur’an, dengan selalu
membacanya, kemudian senantiasa muroja’ah berusaha menghafalnya karena
orang yang menjaganya akan mendapatkan syafaat atau pertolongan kelak di
hari kiamat atau hari pembalasan.
4. Cinta kepada shahabat-shahabat
Muhammad SAW yang turut membela dan memperjuangkan Islam disisi
Rasulullah SAW dengan tidak membenci mereka ataupun mencaci mereka.
5. Cinta kepada Keluarga Rasulullah yang
turut berjuang bersama Rasulullah menyebarkan Islam ke seluruh negeri
dan cinta kepada orang-orang yang selalu mengikuti jalannya Rasulullah
SAW.
6. Cinta Sholat lima waktu dengan tidak
sekalipun meninggalkannya serta mengerjakan sholat-sholat sunnah, bagi
anak laki-laki berjama’ah di Masjid dan anak perempuan sholat di rumah
mereka tepat pada waktunya.
7. Cinta masjid, karena masjid adalah
rumah Allah dengan tidak membuat keributan di dalamnya serta tidak
bercanda atau tertawa ketika sholat karena cinta mereka kepada Allah dan
menghargai rumah Allah.
8. Cinta kepada kedua orang tua, dengan
mematuhi perintahnya, tidak menyakiti hati mereka, selalu berbuat baik
kepada mereka, berusaha menyenangkan hati orang tua dan tidak
menyusahkan atau membandel terhadap keduanya.
9. Cinta kepada saudara, adik-kakak, kakek-nenek, paman-bibi, tetangga dan seluruh kaum muslimin di seluruh dunia.
10. Cinta dan sayang kepada fakir
miskin, anak terlantar, anak yatim, dengan memberikan bantuan sesuai
dengan keperluan mereka dan perduli serta tidak mencemooh atau
mengolok-olok mereka sebab mereka adalah juga hamba Allah.
Semoga adik-adik bisa mengambil pelajaran dari 10 ciri anak sholeh dan sholehah ini. Amin
GHIBAH adalah seseorang
yang menyebut saudaranya seislam ketika tidak ada di hadapannya dengan sesuatu
yang dibencinya, baik itu berkenaan dengan badan, agama, dunia, diri, jasad,
akhlak, harta, keluarga, pakaian, gerakan, kefasihan lidah, kemasaman wajah
atau yang lainnya dari apa saja yang terkait dengannya. Semua yang dipahami dengan
maksud mencela maka termasuk dalam sebutan ghibah baik berupa
lafadz, umpatan, celaan, rumusan, isyarat atau tulisan".( Syeikh Sulaiman
bin Abdul Karim Al Mufarroj).
Dan hukum ghibah itu sendiri adalah merupakan keharaman.Hal ini terdapat dalam Al-Qur'an QS. Al Hujurat 49:.Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Dan hukum ghibah itu sendiri adalah merupakan keharaman.Hal ini terdapat dalam Al-Qur'an QS. Al Hujurat 49:.Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
"Dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya."
Hal inipun telah diingatkan oleh Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam. bertanya kepada para sahabatnya :
"Tahukah kalian, apakah ghibah
itu?" mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Engkau menyebut
saudaramu dengan sesuatu yang tidak ia sukai, maka jika kamu berkata benar,
sungguh kamu telah menggunjingnya(ghibah) dan jika kamu tidak berkata benar
padanya maka kamu telah berdusta padanya (fitnah).(HR.Muslim)
Ada beberapa penyebab dari ghibah itu sendiri.Diantara penyebab ghibah adalah :
- Hasad (Dengki). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Hati-hati kalian terhadap perbuatan hasad! karena hasad itu memakan (merusak)kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." (HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah)
- Balas Dendam. Sifat dendam menyebabkan seorang pendendam menggunjing saudaranya dalam berbagai kesempatan. Wal'iyaadzu billah !
- Menjilat dan mencari muka. Seorang yang suka menjilat dan mencari muka teman-temannya akan selalu menyelaraskan perkataannya dengan teman-temannya. Meskipun terkadang teman-temannya terlibat dalam pergunjingan. Maka biasanya si penjilat dan si pencari muka membiarkannya. Alasannya takut teman-temannya lari meninggalkannya.
- Sombong dan meremehkan orang lain. Mengenai sombong ini maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain" (HR.Muslim). Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Orang-orang yang sombong itu akan dikumpulkan pada hari kiamat seperti semut kecil yang terinjak-injak telapak kaki orang-orang." (HR.Tirmidzi dan Nasa)
- Memperolok-olokan orang lain, sebagian orang menggunjingkan saudaranya dengan jalan memperolok-olokan. Perbuatan ini haram. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :"Janganlah suatu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) itu lebih baik dari mereka." (QS.Al Hujurat 49: 11)
Sesungguhnya ghibah merupakan penyakit berbahaya
dan menimbulkan kemudharatan yang lebih besar di dunia maupun di akhirat kelak.
Diantara bahaya ghibah yaitu :
- Ghibah menjadikan pelakunya terbuka aibnya di dunia maupun di akhirat.
- Ghibah menyakiti hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman : "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata."(QS.Al Ahzab 33:58)
- Ghibah termasuk kedzoliman dan melampaui batas terhadap orang lain. Di dalam hadits Qudsi yang shahih riwayat Imam Muslim, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meriwayatkan dari Rabb-nya Subhanahu wa ta'ala:"Wahai hamba-hamba-Ku sesungguhnya Aku telah mengharamkan kedzoliman atas diri-Ku dan Aku telah menjadikan kedzoliman diantara kalian sebagai sesuatu yang diharamkan, maka janganlah kalian saling mendzolimi."
- Ghibah berakibat terkena azab pada hari kiamat. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman: "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela"(QS.Al Humazah 104:1)
- Ghibah memporak-porandakkan masyarakat, menebarkan fitnah, menimbulkan permusuhan diantara manusia dan menimbulkan dendam.
- Ghibah menunjukkan atas gugur dan hancurnya perbekalan pelakunya, kotor niatnya dan jelek lidahnya.
- See more at:
http://abufarras.blogspot.com
Telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya beberapa keutamaan menjenguk orang yang sakit. Sebelum anda pergi menjenguknya, maka perlu memperhatikan beberapa adabnya. Ada beberapa adab yang telah disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita berkaitan dengan menjenguk orang sakit. Di bawah ini beberapa di antaranya:
1. Niat yang baik
tatkala menjenguk seseorang yang sedang sakit, anda mengharap pahala dari Allah semata dan melaksanakan hak saudara sesama muslim. Hendaklah anda menjauhi niat-niat yang tidak baik seperti ingin menyakitinya dengan ucapan dan perbuatan.
Bila niat anda lurus, insyaAllah keutamaan yang telah kita sebutkan di atas akan didapatkan. Namun bila niat tidak demikian, alih-alih mendapatkan pahala, justru dosa yang malah akan ditimpakan oleh Allah ta’ala.
- Bersegera mengunjunginya
Maka itu, hendaklah bersegera menjenguk saudara yang sedang sakit, sebab itu dapat mengurangi rasa sakitnya, dapat menghiburnya, dan semoga dapat meringankan beban pikirannya serta menjadi salah satu sebab kesembuhannya.
- Menjenguk dengan berjalan kaki
جَاءَنِيْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُوْدُنِيْ لَيْسَ بِرَاكِبِ بَغْلٍ وَلاَ بِرْذَوْنٍ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah datang menjengukku, beliau tidak mengendarai baghl dan tidak pula kuda. (HR. al-Bukhari)Baghl adalah hewan hasil persilangan antara kuda dengan keledai.
Dalam redaksi lain disebutkan, “Beliau dan Abu Bakar menjenguknya dengan berjalan kaki.” (Lihat Fathul Bari pada penjelasan hadis di atas)
Syaikh Abdul Aziz as-Sayyid berkata: “Tidak diragukan lagi, pahala berjalan kaki untuk menjenguk orang sakit lebih agung dari pada pahala mengendarai tunggangan.”
Akan tetapi, bila tempat atau rumah yang dituju jaraknya jauh, tidak mengapa menuju ke sana dengan berkendara sepeda motor, mobil, atau yang lainnya.
- Mencari waktu yang tepat
Adapun di antara waktu yang tidak tepat untuk mengunjungi ialah, seperti terlalu pagi atau terlalu malam, atau siang hari di waktu orang-orang biasa tidur siang, dsb.
Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Di bulan Ramadhan, waktu menjenguk adalah pada malam hari.”
Seseorang berkata kepadanya: “Fulan sakit,” dan pada waktu itu sedang musim panas dan di siang bolong. Beliau berkata: “Ini bukan waktu yang tepat untuk menjenguknya.”
- Bertanya tentang keadaannya
Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menemui beliau lalu keluar. Orang-orang bertanya kepadanya, “Ya Abu Hasan, bagaimana kondisi Rasulullah pagi ini.”
Ali radhiyallahu ‘anhu menjawab: “Segala puji bagi Allah, pagi ini beliau sudah sembuh.” (HR. al-Bukhari)
Pada suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk seorang sahabat yang sedang sakit. Beliau bertanya:“Bagaimana kondisimu?” Ia menjawab: “Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku berharap (rahmat) Allah, namun aku takut akan dosa-dosaku.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan: “Tidaklah dua hal tersebut (rasa harap dan takut) terkumpul pada hati seorang hamba pada kondisi seperti ini, melainkan Allah akan beri apa yang ia harapkan dan Dia curahkan keamanan dari apa yang ia takuti”. (Hadis hasan riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dll. Lihat kitab al-Misykat, no. 1612)
- Membawakan hadiah untuknya
- Menghiburnya dengan banyaknya pahala dari allah
Pernah suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk seorang wanita yang sakit, beliau mengatakan:
أَبْشِرِي يَا أُمَّ الْعَلاَءِ، فَإِنَّ مَرَضَ الْمُسْلِمِ يُذْهِبُ اللَّهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تُذْهِبُ النَّارُ خَبَثَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ
Bergembiralah, wahai Ummul ‘Ala`, sebab sakitnya seorang muslim, dengannya Allah akan menghilangkan kesalahan-kesalahannya, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran pada emas dan perak. (Lihat ash-Shohihah, no. 714)- Mengajarinya doa ketika tertimpa musibah
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِيْ فِي مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya semata kita akan kembali. Ya Allah, berilah pahala dari musibah ini, dan gantikanlah bagiku dengan yang lebih baik darinya. (HR. Muslim)- Mengingatkannya agar selalu sabar
- Mengingatkannya agar selalu berprasangka baik kepada allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan:
لاَ يَمُوْتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Janganlah seorang dari kalian meninggal dunia melainkan dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah ‘azza wa jalla. (HR. Muslim)- Melarangnya dari berkeluh kesah dan mengharap kematian
Maka itu, di antara hal yang harus diperhatikan ketika menjenguk orang sakit adalah, menasihatinya atau melarangnya dari berkeluh kesah dan mengharap kematian.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati paman beliau, al-Abbas, yang sedang sakit dan mengharap kematian. Beliau bersabda:
يَا عَمُّ! لاَ تَتَمَنَّ الْمَوْتَ، فَإِنَّكَ إِنْ كُنْتَ مُحْسِنًا، فَأَنْ تُؤَخَّرْ تَزْدَدْ إِحْسَانًا إِلَى إِحْسَانِكَ، خَيْرٌ لَكَ، وَإِنْ كُنْتَ مُسِيْئًا فَأَنْ تُؤَخَّرْ فَتَسْتَعْتِبْ مِنْ إِسَائَتِكَ، خَيْرٌ لَكَ، فَلاَ تَتَمَنَّ الْمَوْتَ
Wahai paman! Janganlah engkau mengharap kematian. Sebab bila selama ini engkau berbuat baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang ditambahkan kepada kebaikanmu dulu, dan itu baik bagimu. Bila selama ini engkau berbuat tidak baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, lalu engkau diberi kesempatan untuk bertaubat dari kesalahanmu, maka itu pun baik pula bagimu. Maka janganlah engkau mengharap kematian. (HR. Ahmad, al-Hakim, dll. al-Albani berkata: Hadis (sahih) ini sesuai persyaratan al-Bukhari)- Meletakkan tangan di atas si sakit
- Mendoakan kebaikan dan kesembuhan untuknya
Doa pertama:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ، وَأَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً
Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Engkau Maha Pemberi kesembuhan, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tiada meninggalkan sedikit pun penyakit. (HR. al-Bukhari dan Muslim)Doa kedua:
لاَ بَأْسَ، طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Tidak mengapa. (Penyakit ini) dapat menyucikan(mu) insyaAllah. (HR. al-Bukhari)Doa ketiga:
أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Robb Pemilik ‘Arsy yang agung, untuk menyembuhkanmu. (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dll) dibaca sebanyak tujuh kali (7 X).Doa keempat:
بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ، اللَّهُ يَشْفِيْكَ، بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيْكَ
Dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dari kejahatan setiap jiwa atau mata dengki, Allah semata yang Maha menyembuhkanmu, dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu. (HR. Muslim)Dan doa-doa lainnya yang telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Tidak berlama-lama berada di sisinya
Seorang ulama salaf Thowus rahimahullah berkata:
أَفْضَلُ الْعِيَادَةِ أَخَفُّهَا
Menjenguk yang paling utama adalah yang paling ringan (tidak berlama-lamaan).- Menjenguk untuk kedua kalinya jika diperlukan
Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Dan dalam
menuntut ilmu itu ada beberapa ada yang harus diperhatikan, berikut di
antaranya.
BEBERAPA ADAB MENUNTUT ILMU
- Mengikhlaskan niat karena Allah ta’âlâ.
- Berdoa kepada Allah ta’âlâ supaya mendapatkan taufiq dalam menuntut ilmu.
- Bersemangat (antusias) untuk melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu.
- Berusaha semaksimal mungkin untuk menghadiri kajian-kajian ilmu.
- Apabila ada seseorang yang datang belakangan di tempat kajian hendaknya tidak mengucapkan salam apabila dapat memotong pelajaran yang berjalan, kecuali kalau tidak mengganggu maka mengucapkan salam itu sunnah. (Pendapat Syaikh al-Utsaimin dalam Fatawa Islamiyyah:, jilid 1, hlm. 170)
- Tidak mengamalkan ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya barakah ilmu. Allah ta’âlâ mencela orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya dalam firman-Nya:
Imam Ahmad rahimahullahu mengatakan: “Tidaklah aku menulis satu hadits pun dari Nabi n, kecuali telah aku amalkan, sampai ada hadits bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berbekam kemudian memberikan Abu Thaybah satu dinar,[1] maka aku pun memberi tukang bekam satu dinar tatkala aku dibekam.” (al-Adab asy-Syar’iyyah, jilid 2, hlm. 14)
- Merasa sedih tatkala ada masyayikh yang sezaman tapi tidak sempat bertemu, serta mencontoh adab dan akhlak mereka.
Dan dari al-A’masy rahimahullahu berkata, “Orang dahulu belajar kepada ahli fikih tentang semua hal termasuk pakaian dan sandalnya. (al-Adab asy-Syar’iyyah, jilid 2, hlm. 145)
- Sopan santun dalam menuntut ilmu.
- Kontinyu (konsisten) untuk hadir dan tidak malas.
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. an-Nahl: 78)
Terlebih apabila kesulitan dalam mempelajari sesuatu.
11. Membaca kitab-kitab yang berkaitan dengan thalabul ilmi dan mempelajari metode yang benar dalam menuntut ilmu, serta berusaha mengetahui kekurangan dan kesalahan yang ada pada dirinya.
12. Antusias untuk hadir lebih awal dan mempergunakan waktu dengan baik.
13. Berusaha melengkapi pelajaran yang terlewatkan.
14. Mencatat faedah pada halaman depan atau buku catatan.
15. Berusaha keras untuk mengulang-ulang faedah yang telah didapatkan.
16. Tatkala membeli buku hendaknya diperhatikan terlebih dahulu.
17. Tidak melemparkan kitab ke tanah.
Ada seseorang yang melakukan itu di hadapan Imam Ahmad rahimahullahu dan beliau marah seraya mengatakan, “Beginikah kamu memperlakukan ucapan orang-orang baik?” (al-Adab asy-Syar’iyyah, jilid 2, hlm. 389)
18. Tidak memotong perkataan guru sampai beliau menyelesaikannya.
Imam al-Bukhari berkata: Bab barangsiapa yang ditanya tentang ilmu, sedangkan dia sibuk berbicara, maka selesaikan dulu permbicaraannya. Kemudian beliau membawakan hadits:
أَنَّ أَعْرَابِياًّ قَالَ وَالنَّبِيُّ يَخْطُبُ: مَتَى السَّاعَةُ؟ فَمَضَى الرَّسُوْلُ فِي حَدِيْثِهِ وَأَعْرَضَ عَنْهُ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيْثَهُ قَالَ: أَيْنَ أَرَاهُ السَّائِلُ عَنِ السَّاعَةِ؟
Ada seorang Arab Badui bertanya kapan hari kiamat tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berkhutbah, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam melanjutkan khutbahnya dan berpaling dari orang itu, tatkala Nabi menyelesaikan khutbahnya, kemudian bertanya: “Dimana orang yang tadi bertanya tentang hari kiamat.” (al-Fath, jilid 1, hlm. 171)
19. Ibnul Jauzi rahimahullahu berkata: “Kapan saja ada yang tidak dapat dipahami dari perkataan guru oleh muridnya, hendaklah dia bersabar sampai sang guru menyelesaikan ucapannya, baru kemudian dia meminta penjelasan gurunya dengan penuh adab dan kelembutan dan tidak memotong di tengah-tengah pembicaraannya.” (al-Adab asy-Syar’iyyah, jilid 2, hlm. 163)
20. Sopan tatkala mengajukan pertanyaan kepada guru, tidak menanyakan sesuatu yang dibuat-buat atau berlebihan atau menanyakan sesuatu yang sudah tahu jawabannya dengan tujuan supaya gurunya tidak mampu menjawab dan menunjukkan bahwa dia tahu jawabannya, atau menanyakan sesuatu yang belum terjadi, dimana salafush shalih mencela hal seperti ini apabila pertanyaan itu dibuat-buat. (Tahdzib at-Tahdzib, jilid 8, hlm. 274, as-Siyar, jilid 1, hlm. 398)
21. Membaca biografi para ulama.
22. Membaca topik dan tema yang berbeda sebelum tiba waktunya. Seperti Ramadhan dan hukum-hukum yang berkaitan dengan puasa, sepuluh awal dzulhijah dan kurban.
23. Antusias untuk membeli kitab-kitab yang khusus membahas permasalahan-permasalahan fikih. Seperti kitab yang berkaitan dengan sunnah-sunnah Rawatib atau qiyamullail, dll.
24. Memprioritaskan hal-hal yang utama dalam menuntut ilmu.
25. Memulai dengan yang lebih penting.
Sebagaimana petunjuk Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memulai yang lebih penting yang beliau lakukan dengan tujuan itu. Oleh karena itu tatkala ‘Utban bin Malik memanggil Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam seraya berkata kepada beliau, “Aku ingin Anda datang untuk shalat di rumahku, supaya aku jadikan tempat itu menjadi mushalla”, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam keluar beserta beberapa orang sahabatnya.
Tatkala sampai di rumah ‘Utban, mereka meminta izin untuk masuk, kemudian mereka masuk, dan ‘Utban telah membuatkan makanan untuk mereka, maka Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidak makan terlebih dahulu, bahkan berkata: “Dimana tempat yang ingin kamu jadikan mushalla itu?” kemudian diperlihatkan kepada beliau, kemudian beliau shalat, setelah itu baru duduk untuk menyantap hidangan. (HR. al-Bukhari, no. 425 & 667, Muslim, no. 263 dan disebutkan juga oleh Syaikh al-Utsaimin rahimahullahu dalam Syarh Riyadhu ash-Shalihin, jilid 3, hlm. 98)
26. Tidak sok pintar.
27. Memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala tatkala menyebut-Nya.
28. Bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tatkala menyebutnya.
29. Mengucapkan radhiyallahu ‘anhum (رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ) kepada para sahabat tatkala menyebut mereka.
30. Mengucapkan rahimahullah (رَحِمَهُ اللَّهُ) kepada para ulama tatkala menyebut mereka.
31. Tidak menyandarkan sesuatu kepada maraji’ apapun kecuali apabila kita membaca berita itu darinya.
32. Tidak menyandarkan hadits kepada selain Imam al-Bukhari dan Imam Muslim apabila hadits itu ada pada keduanya atau salah satu dari keduanya.
33. Berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam menyalin.
34. Menyandarkan faedah kepada yang empunya.
35. Tidak meremehkan faedah walaupun sedikit.
36. Tidak menyembunyikan faedah.
37. Tidak mempergunakan dalil hadits dhaif atau maudhu’.
38. Tidak mendhaifkan hadits, kecuali setelah meneliti an menanyakan kepada ahlinya.
39. Tidak mengacuhkan permasalahan-permasalahan yang ditanyakan kepada dirinya, karena itu dapat mendorong anda untuk meneliti dan menggali lebih dalam masalah itu.
40. Membawa buku catatan kecil untuk mencatat faedah-faedah dan berbagai macam permasalahan.
41. Tidak menyibukkan diri dengan hal-hal yang mubah.
42. Tidak menyibukkan diri dengan memperbanyak manuskrip atau satu buku yang berbeda penerbitnya, terkecuali ada faedahnya.
43. Mengunjungi perpustakaan-perpustakaan untuk menelaah kitab-kitab yang ada.
44. Menghindari keumuman istilah ilmiah yang mirip lafazhnya.[2]
45. Antusias untuk membaca kitab-kitab yang menjelaskan istilah-istilah penulis atau menjelaskan metode kitab dan bahasan-bahasannya.
46. Tidak terburu-buru dalam memahami ucapan, baik yang tertulis atau yang terdengar. Ibnul Qayyim rahimahullahu menyebutkan dari Ayub as-Sakhtiyani rahimahullahu, “Apabila ia mengulangi soal itu sama seperti awal, maka ia jawab, kalau tidak maka beliau pun tidak menjawabnya.” (I’lam al-Muwaqi’in 2/187)
47. Banyak membaca kitab-kitab tentang fatwa-fatwa.
48. Tidak terburu-buru untuk menafikan secara umum.
49. Apabila anda meriwayatkan hadits secara makna hendaknya anda jelaskan hal itu.
50. Hindari penggunaan lafadz-lafadz pengagungan untuk memuji diri sendiri.
51. Terimalah kritikan dan nasihat dengan lapang dada bukan karena basa basi.
52. Tidak sedih dan patah semangat karena sedikitnya orang yang belajar darinya. Imam adz-Dzahabi menyebutkan biografi Atha’ bin Abi Rabah bahwasanya dia, tidak ada yang duduk bersamanya (dalam menuntut ilmu –pent) kecuali sembilan atau delapan orang saja. (Siyar A’lam an-Nubala` 8/107)
53. Tidak menghabiskan waktu untuk membahas perkara-perkara yang tidak bermanfaat, seperti masalah-masalah yang ganjil lagi aneh, seperti warna anjng Ashabul Kahfi, pohon yang Nabi Adam p memakan buah darinya, dan panjang kapal Nabi Nuh p, dll.
54. Tidak terpancing untuk keluar jauh dari fokus pembahasan.
55. Tidak berlebih-lebihan dalam merangkai kata-kata dan menjelaskan ucapan serta tidak mempergunakan ibarat dan istilah yang asing.
56. Tidak berbicara tanpa ilmu, dan tidak merasa kesal jika pertanyaannya tidak dijawab.
57. Tidak terpengaruh dengan celaan pribadi apabila agamamu selamat, dan ingatlah ucapan penyair:
وَإِنْ بُلِيْتَ بِشَخْصٍ لاَ خَلاَقَ لَهُ فَكُنْ كَأَنَّكَ لَمْ تَسْمَعْ وَلَمْ يَقُلْ
Apabila engkau diuji dengan orang yang tidak baik
Maka bersikaplah seolah-olah engkau tidak mendengarnya dan dia tidak berkata
58. Tidak berputus asa.
59. Semangat dalam menjalankan shalat malam.
60. Tidak banyak bicara, istirahat dan tidur dalam menuntut ilmu.
61. Secara khusus thalibul ilmi dan secara umum seorang muslim:
- Memenuhi kebutuhan orang lain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
Berilah syafaat niscaya kalian dapat pahala. (HR. al-Bukhari)
- Menepati janji. Allah memuji para Nabi dan Rasul sebagaimana firman-Nya etntang Nabi Ismail p:
Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya. (QS. Maryam: 54)
- Bijaksana, sabar dan lemah lembut. Allah ta’âlâ berfirman:
As-Sam’ani rahimahullahu menyebutkan dalam kitab al-Ansab, adz-Dzahabi dalam kitab Tajrid ash-Shahabah, tentang biografi Auf bin Nu’man, berkata: Di masa jahiliyah dahulu dia lebih senang untuk mati dalam kondisi kehausan dari pada mati dalam kondisi ingkar janji, sebagaimana disebutkan:
إِذَا قُلْتَ فِي شَيْءٍ نَعَمْ فَأَتِمَّهُ فَإِنَّ نَعَمْ دَيْنٌ عَلَى الْحُرِّ وَاجِبُ
وَإِلاَّ فَقُلْ لاَ وَاسْتَرِحْ وَأَرِحْ بِهَا لِئَلاَّ يَقُوْلَ النَّاسُ: إِنَّكَ كَاذِبُ
Apabila anda telah mengatakan ‘ya’ maka laksanakanlah
Karena ucapan ‘ya’ adalah hutang yang harus di lunasi
Kalau tidak mampu katakanlah ‘tidak’ dan istirahatlah
Supaya orang lain tidak mengatakan anda pendusta
- Tawadhu’. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling bertawadhu’, supaya tidak ada yang membanggakan dan menyombongkan diri. (HR. Muslim)
- Gembira, lapang dada, dan mau mendengarkan problema orang lain.
- Mengajak bicara dan memberi nasihat kepada manusia.
- Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Ajaklah bicara manusia dengan apa yang mereka ketahui.”
Disitu ada dalil, seyogyanya sesuatu yang tidak jelas tidak di sampaikan ke khalayak ramai, dan hendaknya berkata sesuai dengan apa yang dipahami orang lain, juga ucapan Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, “Jangan kau ajak bicara satu kaum yang tidak dapat dipahami oleh mereka karena tu dapat menimbulkan fitnah.” (HR. Muslim)
sumber : http://abusalma.wordpress.com
Orang yang mula-mula mengamalkan “SALAMAN” di saat datang atau bertemu adalah para sahabat Nabi dari Yaman sesuai dengan hadist Nabi yang berbunyi :
قد جاء كم أهل اليمن وهم أول من جاء بالمصافحة ( رواه أبو داود باسناد صحيح)
Artinya : Sesungguhnya telah datang kepada kamu Penduduk Negeri
Yaman, dan merekalah pelopor pertama dalam hal berjabat tangan di saat
datang.
Bersalaman di tinjau dari segi hukum Islam adalah Sunat
yang sejenis Pria dengan Pria, Wanita dengan Wanita atau Pria dengan
Wanita yang ada hubungan mahram atau suami istri. Demikian pendapat
Ulama Al- kirom. Di antaranya pendapat Syeikh Muhammad Sarbaini
Al-khotib :
وتسن مصافحة الرجلين والمزأتين
. Artinya : Di anjurkan salaman Pria dengan Pria atau Wanita dengan Wanita. Alasannya : Sabda Nabi SAW :
ما من مسلمين يلتقيان يتصافحان الا غفر لهما قبل أن يتفرق
Artinya : Dua orang Muslim yang bertemu lalu bersalaman akan di ampuni Allah keduanya sebelum berpisah.
Sabda Nabi juga :
تصافحوا يذهب الغل منكم وفي رواية من قلوبكم
artinya : Saling berjabatan tanganlah kamu Tuhan akan menghilangkan rasa sakit dalam hatimu.
Berjabat
tangan antara Pria dengan Wanita yang bukan mahromnya hukumnya Haram,
sebagaimana pendapat Ulama fuqoha di antaranya pendapat Dr. Wahbah
Zuhaili :
ويحرم مصافحة المرأة
Artinya : Laki-laki haram bersalaman dengan Perempuan. Argumentasi pendapat tersebut adalah Hadist Nabi :
أني لا أصافح النساء
Artinya : Saya (kata Nabi) tidak pernah (tidak mau) bersalaman dengan Wanita. Hadist Nabi juga :
لأن يطعن في رأس أحدكم بخيط من حديد خير له من أن يمسن امرأة لا تحل له (رواه الطبراني بسند صحيح)
Artinya : Sungguh di tikam dengan penyucuk besi di kepalamu lebih baik, dari pada bersentuhan dengan Wanita.
Bersalaman antara laki-laki dengan perempuan kalau pakai lapis atau
kain tangan misalnya Boleh menurut Syeikh Ibrahim Baijuri demikian juga
pendapat Dr. Wahbah Zuhaily yang menyatakan :
تجوز المصافحة بحائل يمنع المس المباشر
Artinya : Boleh bersalaman di antara yang berbeda jenis dengan pakai lapis yang dapat menegahkan bersentuhan kulit.
Salaman dengan sebelah tangan, kiri nganggur atau tangan kiri
menopang membantu atau memegangi pergelangan tangan tidak sesuai dengan
Sunnah Nabi dan tidak ada Ulama yang menganjurkannya. Bersalaman itu
dengan dua tangan yang selaras, mengikuti sunnah baginda Rosululloh SAW :
والسنة في المصافحة بكلتا يديه
Artinya : Menurut sunnah Nabi, bersalaman itu ialah dengan dua tangan.
Ada orang setelah bersalaman menarok tangannya ke
kepala, kata orang pertanda Ahli Pikir (fakar) ada pula yang membuat
tangannya ke dada, katanya sebagai tanda Ahli Zikir, pendapat-pendapat
yang begini tidak ada alasannya, minimal belum kita jumpai kitab yang
membahasnya, Ulama besar Ibnu Hajar Al- Haitami pengarang kitab Tuhpah
Al- Muhtaj sebanyak jilid besar menerangkan :
ويسن تقبيل يد نفسه بعد المصافحة
Artinya : Di sunatkan bagi seseorang sesudah bersalaman mengecup tangannya sendiri.
Menurut pengarang Kitab I’anah At Tholibin jilid 1
halaman 271, berjabat tangan sesudah sholat hukumnya Bid’ah Mubahah,
sedangkan menurut Imam Nawawi di dalam Kitab Al Azkar salaman sesudah
selesai shalat tidak ada suruhan pada dasarnya akan tetapi kata Beliau :
لا بأس بها
Artinya : Tidak mengapa berjabat tangan sesudah shalat. Dan juga
pendapat Imam Ar Roymy pada kitab sarah At Tanbih menjelaskan : Orang
shalat itu seolah-olah sedang Ghoib, seakan-akan dia baru datang, justru
itu di sunahkan salaman sesudah shalat.
sumber : http://ahmad21.wordpress.com
Rabu, 06 November 2013
CARA 1
Gunakan saja YouTube Downloader. Anda dapat mendownload atau mendapatkan YouTube Downloader di http://youtubedownload.altervista.org/
Dengan YouTube Dowloader yang perlu anda lakukan hanyalah:
1. copy paste URL atau alamat Video dari Youtube ke dalam Software YouTube Downloader.
2. Kemudian tekan tombol start. Dan biarkanlah software tersebut bekerja mengubah flash Video dari YouTube ke format AVI atau MPEG . Video anda dalam waktu yang tidak begitu lama (terutama jika koneksi anda besar dan bagus) sudah berhasil di download dan di simpan di hard disk anda sendiri. Tak perlu repot membuka player lain seperti windows media player, YouTube downloader sudah menyediakan fasilitas video player sekaligus.
CARA 2
Anda bisa juga pake web online seperti www.keepvid.com. Caranya sebagai berikut:
1. Buka dulu video yang ingin anda download
2. Buka juga http://www.keepvid.com
3. Copy URL video youtube ke alamat search keepvid
4. Klik download
5. Pilih mau high/ low quality
6. Klik kanan, pilih save target as.
CARA 3
Jika anda pengguna Mozilla Firefox Browser dalam kesehariannya menyelami lautan youtube, anda bisa menggunakan Firefox’s Add-Ons, atau Firefox’s Extension untuk proses download atau unduh mengunduh video di Youtube. Ada beberapa opsi add-ons disini, salah satunya adalah Easy YouTube Video Downloader . Search aja dengan keyword tersebut atau bisa kunjungi di Mozilla Firefox addonnya di https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/addon/easy-youtube-video-downl-10137/
CARA 4
Coba gunakan orbit downloader, panduan bergambarnya bisa dilihat disini:
http://artikelkomputerku.blogspot.com/2009/02/cara-download-video-di-youtube.html
CARA 5
Secara Online :
1. Masuk kedalam video youtube yang kamu inginkan.
2. Copy URL video yang ingin diunduh (download).
contoh : http://www.youtube.com/watch?v=3fxpFrbSf…
3. Setelah itu masuk ke web online downloader di : http://vixy.net/
4. Paste URL tadi ke box URL di vixy.net
5. Pilih ekstensi file yang kamu inginkan di kolom “Converts to“. Tekan saja tanda panahnya untuk menggantinya ke ekstensi yang anda inginkan seperti : MP4, AVI, 3GP, MP3 dll…
6. Tekan Start, dan tunggu hingga proses convertnya selesai.
7. Setelah selesai akan muncul tulisan download. Klik saja untuk mendownload videonya.
CARA 6
Dengan menggunakan software downloader :
1. Download dan Install DVD VIdeosoft (Youtube Full Downloader) disini : http://www.dvdvideosoft.com/downloads/do…
2. Copy URL Video youtube yang kamu inginkan
3. Setelah itu jalankan software DVD Videosoft dan paste URLnya ke tipe convert download yang kamu inginkan di software itu.
Contoh : Youtube Downloader > 3GP
4. Tekan Start dan software itu akan mendownload video youtube dalam bentuk yang anda inginkan.
CARA 7
1. Kunjungi youtube dan cari video yang akan di download. Copy link di URL yang akan di download.
2. kunjungi http://www.vidhot.cn (bukan dot com) lalu paste-kan url yang akan di download di kolom yang disediakan.
3. Klik tombol download pada sebelah kanan sampai muncul link download.
4. Save dengan ujung file .flv (dot flv)
5. putar dengan windows media player classic.
Demikian beberapa cara untuk menyimpan video dari youtube. Semoga keingintahuan anda terpuaskan dan cara2 tersebut dapat membantu anda menyimpan video yang anda inginkan.
sumber : http://eriksahusilawane.wordpress.com
Langganan:
Postingan (Atom)
Blogger templates
Popular Posts
-
Memang larangan mengenai pacaran di dalam Islam tidak dibahas secara gamblang. Mungkin itulah salah satu faktor yang mengakibatkan keb...
-
Aurat secara bahasa bermakna “an naqsu” yang berarti kurang atau aib adapun secara istilah sesuatu yang tidak diboleh dilihat atau dipe...
-
Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Dan dalam menuntut ilmu itu ada beberapa ada yang harus diperhatikan, berikut di ...
-
Ciri-ciri anak yang sholeh & sholehah: 1. Cinta kepada Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun dan tidak beribad...
-
GHIBAH adalah seseorang yang menyebut saudaranya seislam ketika tidak ada di hadapannya dengan sesuatu yang dibencinya, baik itu berk...
-
Yang terpenting dalam membaca Al Qur'an adalah memahami dan mengamalkannya. Sebab jika tidak paham, maka Al Qur'an tidak akan bisa...
-
Telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya beberapa keutamaan menjenguk orang yang sakit. Sebelum anda pergi menjen...
-
Ada beberapa cara untuk menyimpan video dari youtube.com: CARA 1 Gunakan saja YouTube Downloader. Anda dapat mendownload atau ...
-
Orang yang mula-mula mengamalkan “ SALAMAN” di saat datang atau bertemu adalah para sahabat Nabi dari Yaman sesuai dengan hadist Nabi yang...
-
Pengertian adab dalam berpakaian Jika diperhatikan cara berpakaian seperti saat ini, terutama dikalangan para remaja puteri tampa...
Daftar Blog Saya
Blog Archive
Followers
About Me
Blog archive
Featured Posts
Social Icons
Powered by Calendar Labs
Blogger templates
Páginas
Diberdayakan oleh Blogger.
Buscar
Entradas populares
-
Memang larangan mengenai pacaran di dalam Islam tidak dibahas secara gamblang. Mungkin itulah salah satu faktor yang mengakibatkan keb...
-
Aurat secara bahasa bermakna “an naqsu” yang berarti kurang atau aib adapun secara istilah sesuatu yang tidak diboleh dilihat atau dipe...
-
Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Dan dalam menuntut ilmu itu ada beberapa ada yang harus diperhatikan, berikut di ...
-
Ciri-ciri anak yang sholeh & sholehah: 1. Cinta kepada Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun dan tidak beribad...
-
GHIBAH adalah seseorang yang menyebut saudaranya seislam ketika tidak ada di hadapannya dengan sesuatu yang dibencinya, baik itu berk...
-
Yang terpenting dalam membaca Al Qur'an adalah memahami dan mengamalkannya. Sebab jika tidak paham, maka Al Qur'an tidak akan bisa...
-
Telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya beberapa keutamaan menjenguk orang yang sakit. Sebelum anda pergi menjen...
-
Ada beberapa cara untuk menyimpan video dari youtube.com: CARA 1 Gunakan saja YouTube Downloader. Anda dapat mendownload atau ...
-
Orang yang mula-mula mengamalkan “ SALAMAN” di saat datang atau bertemu adalah para sahabat Nabi dari Yaman sesuai dengan hadist Nabi yang...
-
Pengertian adab dalam berpakaian Jika diperhatikan cara berpakaian seperti saat ini, terutama dikalangan para remaja puteri tampa...